Merayakan Ketiadaan
Hampir 4 tahun sudah berjalan. Momen momen itu sudah terasa memudar. Hangat nya masih terasa, namun sepi yang mengikutinya pun tak luput. Dinginnya angin malam yang memeluk mu, semua terasa samar. Aku hanya bisa meraba raba, rasa yang pernah ada itu. Ini tidak nyaman, namun sekarang, merayakan ketiadaan terasa tepat.
Ini
sudah 2 bulan. Perayaan akan aku yang dulu dan rasa terhadapmu dahulu, ini
terasa begitu lambat. Namun, merayakan ini terasa menghibur. Terima kasih untuk
jarak dan hati kita yang sudah jauh. Memang seperti ada yang lepas. Semua
terjadi seperti yang pernah aku katakan “Hidup terus berjalan apapun yang
sedang kita hadapi”
Malam
ini, memikirkan ketiadaan mu di dalam perasaan ku terasa lebih sulit dari
biasanya. Pelukku terhadap sepotong hadiah dari mu semakin erat malam ini.
Helaan nafas ku dan pikiran kalut ku malam ini sibuk mencari memori tentang mu
yang terasa mulai tiada.
Dengan
ketiadaan yang sudah mulai tiba, semoga sembuh nya kita terasa dekat. Seperti
jembatan, semoga ketiadaan semakin tidak terasa asing untuk ku. Seperti
jembatan, semoga ketiadaan ini menghubungkan aku dengan kesembuhan ku.
Tidak ada komentar: