Gumpalan Putus Asa

10.49
Ada yang merayapi
Rasa takut akan tenggelam

Ketidakpastian
Suara detak jantung
Was was

Setiap rasa itu membenturkan mu
Pada dinding kenyataan
Dinding yg selama ini kamu sembunyikan
Berharap itu hanya lah siluet dari rasa khawatir mu saja

Terdiam aku
Meresapi rasa yang rupanya masih ada
Yang rupanya memang ada
Namun sedang gemar bermain petak umpet dengan ku

Rasa itu kembali 
Meremat diriku 
Menjadi gumpalan putus asa 
yang dengan mudahnya terhembus angin 

angin pun tak bisa mengembalikan ku 
ia memelukku 
ke dalam dinginnya
Ke dalam pekatnya 

Seolah ia mengejek 
gumpalan putus asa kau harus bersama nya 
kau harus berada di dalam manusia itu 

Angin berhembus kembali 
Dengan dinginnya yang jujur mengiris
Tak terlalu kencang, cukup membuat mu meringkuk dalam rasa putus asa itu

Matahari sore itu 
Berbisik pada jiwa ku
Kamu memang gumpalan putus asa 
Kamu memang merasa ada yg terenggut 
Kamu memang merasa ada yg hilang 

Ada yang meremat hati 
Gumpalan putus asa bergulung ke dalam jiwa 
dan menancapkan akarnya ke dalam jiwa 

Tak ada pilihan 
Jiwa ini mengaku memang 
Ada yg terenggut 
Sesuatu yg bahkan 
Tak ingin ia sebut apa

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.